TIPOLOGI BERDASARKAN KONSTITUSI
MAKALAH
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Psikologi Kepribadian
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Semester V
Tahun Ajaran 2012
Disusun oleh:
Kelompok 2
Hendi
Murtado Ilah
1410110093
Dosen Pengampu :
Patimah M. Ag
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Sebelum mengawali pembicaraan ini, marilah kita
bersama-sama menyanjungkan puja dan puji syukur kita kepada Allah swt, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita sehingga kita masih di beri
kesempatan untuk hidup di dunia ini, kita masih di berikan kenikmatan yang
begitu besar yang Allah berikan kepada kita sehingga kita masih bisa merasakan
kenikmatan jasmani dan rohani, subhanallah… nikmat yang Allah berikan kepada
kita jelas tiada terhitungkan. Atas nikmatnya akhirnya makalah ini yang berjudul ”Psikologi Kepribadian” dapat
di selesaikan. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.
Solawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung
Habibanna Muhammad SAW, karena beliaulah penyelamat umat, karena beliaulah suri
tauladan dalam kehidupan ini. Dan semoga mkita menjadi umatnya yang senantiasa
setia kepada ajran dan sunahnya. Amiiin….
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tipologi ............................................................... 3
B. Tipologi Berdasarkan Konstitusi ............................................ 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Psikologi kepribadian sebenarnya bukanlah barang baru. Cabang
ilmu pengetahuan yang disebut psikologi kepribadian disini sebenarnya telah
lama diusahakan oleh para ahli, hanya saja seringkali diberi nama lain. Ada
yang memberinya nama Psychology of Personality.
Sebenarnya telah sejak berates-ratus tahun sebelum masehi,
orang-orang mencoba memberikan ciri-ciri khusus kepada segala sesuatu, baik itu
berwujud benda, pemandangan dan lain sebagainya. Demikianlah pula halnya di
dalam kehidupan manusia. Seseorang berusaha mencari cirri-ciri khusus yang
terdapat pada manusia.
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu
sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang,
segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe
tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk
mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli
berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi
tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya,
menurut sifat-sifatnya yang khas. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami
membahas tipologi berdasarkan konstitusi. Tipologi sendiri berarti suatu cara
menggolongkan sejumlah orang yang memiliki tipe hampir bersamaan. Sebenarnya
ada beberapa jenis tipologiyang terdapat dalam psikologi kepribadian, yaitu
tipologi konstitusi, temperament, ketidaksadaran, dan tipologi kebudayaan,
tetapi dalam makalh ini kami hany membahas tipologi konstitusi yang meliputi
pengertian tipologi dan jenis0sinis tipologi berdasarka konstitusi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan
masalah, diantaranya:
1. Apa pengertian tipologi?
2. Apa jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian tipologi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tipologi berdasarkan
konstitusi.
BAB II
TIPOLOGI BERDASARKAN KONSTITUSI
A.
Pengertian Tipologi
Tipologi berarti suatu cara menggolong-golongkan sejumlah
orang yang dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan.[1] Tipologi adalah cara pendekatan untuk membedakan
cirri khas seseorang dari orang lain.
Pendekatan tipologi itu sendiri berpangkal pada sejumlah
kategori dasar yang dipandang dapat membedakan cirri-ciri khas individu yang
satu dengan yang lain dilakukakan penggolongan manusia menjadi beberapa tipe.
Pencinderaan mengenai kepribadian seseorangdidasarkan kepada cirri-ciri khas
tipe orang itu. Katagori dasar tersebut da bermacam-macam, yaitu:
1. Keadaan jasmani atau konstitusi
2. Tempramen
3. System nilai-nilai.[2]
B.
Tipologi Berdasarkan Konstitusi
Konstitusi
adalah totalitas dari segenap sifat-sifat individual, berdasarkan pembawaan
atau hereditas (warisan dari orang tua). Sifat-sifat tersebut bisa bersangkutan
dengan segi jasmaniah maupun segi rohaniahnya. Ini disebutkan sebagai
faktor-faktor endogen, yaitu
sifat-sifat hereditas dan
tidak berubah, atau sifat-sifat yang menetap.[3]
1.
Tipologi Mazhab Italia
Pada akhir abad XIX sejumlah ahli di italia yang bekerja
dalam bidang penyelidikan mengenai variasi tubuh manusia mendirikan suatu
mazhab yang kemudian terkenal dengan nama mazhab italia atau mazhab morfologi.
Tokoh utama mazhab ini ialah De-Giovani dan Viola.
a. Teori
De-Geovani: Hukum Deformasi
Hukum demorfasi berisikan penggolongan variasi tubuh manusia.
Menurut De-Geovani, ada tiga macam variasi tubuh manusia, yaitu:
1)
Orang dengan togok kecil cenderung mempunyai bentuk tubuh
yang panjang, yang mempunyai hubungan dengan habitus phathisis.
2)
Orang dengan togok besar cenderung mempunyai tubuh pendek.
3)
Orang dengan togok normal cenderung mempunyai proporsi badan
yang normal.
Pendapat De-Geovani merintis jalan ke arah
penyelidikan-penyelidikan yang lebih luas dan mendalam yang antara lain
dikerjakan oleh Kretschmer.
b. Tipologi Viola
Dalam penyelidikannya, Viola menemukan adanya tiga golongan bentuk tubuh manusia, yaitu:
1)
Microplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran menegaknya lebih dari
pada perbandingan biasa sehingga tubuh kelihatan jangkung.
2)
Macroplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran mendatarnyalebih
daripada perbandingan biasa, sehingga tubuh kelihantan pendek.
3)
Normoplanchnis, yaitu ukuran tubuh yang ukuran-ukuran menegak dan mendatarnya
selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras.
Mazhab Italia berpendapat bahwa variasi keadaan jasmani
manusia itu berakar pada keturunan, jadi tergantung kepada dasar sejak lahir,
dan dengan demikian tidak dapat diubah oleh pengaruh dari luar.[4]
2.
Tipologi Mazhab Perancis: Morfologi Konstitusional
Pada waktu yang bersamaan dengan timbul dan berkembangnya
mazhab Italia, di Perancis terdapat pula kegiatan yang serupa, yaitu kegiatan
dalam penyelidikan mengenai variasi tubuh manusia, yang dilakukan oleh
sekelompok ahli di bawah pimpinan Sigaud.
Dalalm mengadakan penggolongan manusia atas dasar keadaan
jasmaninya, katagori yang dipakai sebagai dasar adalah dominasi sesuatu fungsi
fisiologi di dalam pertumbuhan organisme.
Sigaud meyusun tipologinya atas dasar empat macam fungsi
tubuh, yaitu:
a.
Motorik,
b.
Pernafasan,
c.
Pencernaan,
d.
Susunan syaraf sentral.
Sigaud juga menggolongkan manusia atas empat golongan, yaitu:
a.
Orang yang kuatt fungsi motoriknya, termasuk tipe muskuler,
dengan cirri-cirinya anggota badannya serba panjang.
b.
Orang yang kuat pernafasannya, termasuk tipe respiratoris,
dengan cirri-cirinya bentuk dadanya membusung dan wajahnya lebar.
c.
Orang yang kuat pencernaanya, termasuk tipe digestif, dengan
cirri-cirinya perutnya besar, pinggangnya lebar.
d.
Orang yang kuat susuna syaraf sentralnya, termasuk tipe
serebral, dengan ciri-cirinya langsing, tulang tengkoraknya bagian atas besar
sekali.[5]
Bagan tipologi mazhab perancis:
Fungsi dominan
|
Tipe
|
Keadaan jasmani yang khas
|
motorik
|
Muskuler
|
Muka penuh, anggota badan kokoh, otot-otot tumbuh dengan
baik, organ-organ berkembang secara selaras.
|
pernafasan
|
Respiratoris
|
Leher lebih besar daripada yang lain, muka lebar
|
pencernaan
|
Degestif
|
Thorax pendek besar, pinggang besar, rahang besar, mata
kecil, leher pendek
|
Susunan syaraf sentral
|
Cerebal
|
Dahi menonjol ke depan dengan rambut di tengah, mata
bersinar, telinga lebar, tangan dan kaki kecil
|
Salah seorang pengikut Sigaud, yaitu Mac Auliffe
menerbitkan monograf sebagai hasil penyelidikannya. Ia mengadakan penyelidikan
mengenai bagaimana keempat tipe konstitusional seperti yang dikemukakan di atas
itu berkembang. Menurutnya, variasi atau bermacam-ragamnya keadaan jasmani
manusia itu ditentukan oleh sekitar, misalnya:
a. Dalam daerah mewah banyak terdapat tipe degestif.
b. Tipe respiratiris banyak terdapat di daerah
[egunungan dan daerah pertanian.
c. Tipe muskuler terdapat di daerah-daerah yang yang
menghendaki kekuatan jasmani.
d. Tipe cerebal terutama terdapat di kota-kota.[6]
3.
Morfologi Konstitusional di Jerman: Tipologi
Kretschmer
Kretschmer adalah seorang dokter jiwa bangsa Jerman.[7]
Teori kretschmer merupakan salah satu hasil karya yang besar pada permulaan
abad ini. Kretschmer tidak semata-mata membahas konstitusi, dia juga membahas
temperamen.
Berdasarkan atas penyelidikannya terhadap orang yang
dirawatnya, kretshmer menggolongkan manusia atas dasar bentuk tubuhnya menjadi
empat, yaitu:
a)
Tipe piknis, ukuran memdatar lebih daripada keadaan biasa
sehingga kelihatan pendek-gemuk. Sifat-sifat tipe khas ini adalah:
1)
Badan agak pendek,
2)
Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar,
3)
Leher pendek dan kuat,
4)
Lengan dan kaki agak lemah,
5)
Kepala agak merosot ke muka diantara kedua bahu,
6)
Banyak lemak.
Table keadaan rata-rata orang yang bertipe piknis
Keadaan rata-rata
|
Pria
|
wanita
|
Tinggi badan
|
168 cm
|
165 cm
|
Lebar bahu
|
37 cm
|
34 cm
|
Dada
|
94,5 cm
|
86 cm
|
Panggul
|
92 cm
|
94 cm
|
Panjang kaki
|
87 cm
|
80 cm
|
Berat badan
|
68 kg
|
56 kg
|
b)
Tipe leptoson, ukuran menegak lebih dari keadaan biasa
sehingga tubuh kelihatan jangkung. Sifat-sifat khas ini ialah:
1)
Badan langsing kurus,
2)
Rongga dada kecil, perut kecil, bahu sempit,
3)
Lengan dan kaki kurus,
4)
Tengkora agak kecil,
5)
Muka bulat telur,
6)
Berat relative kurang.
Table keadaan rata-rata orang yang bertipe leptoson
Keadaan rata-rata
|
Pria
|
wanita
|
Tinggi badan
|
170 cm
|
154 cm
|
Lebar bahu
|
35,5 cm
|
33 cm
|
Dada
|
84 cm
|
78 cm
|
Panggul
|
85 cm
|
82 cm
|
Panjang kaki
|
90 cm
|
80 cm
|
Berat badan
|
50,5 kg
|
45 kg
|
c)
Tipe atletis, ukuran ukuran mendatar dan menegak dalam
perbandingan seimbang sehingga tubuh kelihatan selaras, tipe ini merupakan
perpaduan antara piknis dan leptoson. Sifat-sifat
khas tipe ini adalah:
1)
Tulang, otot dan kulit kuat,
2)
Badan kokoh dan tegap,
3)
Bahu lebar dan kuat,
4)
Dada besar dan kuat,
5)
Perut kuat,
6)
Pangguk dan kaki kuat,
7)
Tengkorak cukup besar,
8)
Muka bulat telur.
Table keadaan rata-rata orang yang bertipe atletis
Keadaan rata-rata
|
Pria
|
wanita
|
Tinggi badan
|
170 cm
|
163 cm
|
Lebar bahu
|
39 cm
|
37,4 cm
|
Dada
|
91,7 cm
|
86 cm
|
Panggul
|
91 cm
|
96 cm
|
Panjang kaki
|
91 cm
|
85 cm
|
Berat badan
|
93 kg
|
62 kg
|
d) Tipe displatis, tipe ini merupakan penyimpangan
dari ketiga tipe yang telah dikemukakan. Tipe ini tidak memiliki cirri-ciriyang
khas. Kretschmer menganggap tipe displatis ini menyimpang dari konstitusi
normal.[8]
4.
Psikologi Konstitusional di Amerika Serikat: Teori
W.H. Sheldon
Menurut Sheldon, konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relative tetap tidak berubah-ubah. Dalam
teori Sheldon dapat dikemukakan bahwa struktur jasmani merupakan hal utama yang
berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. Dalam pada itu Sheldon mendapatkan
sejumlah variable objektif yang dapat dipakai untuk menggambarkan jasmani dan
tingkah laku. Cara mengukur struktur jasmani dengan foto-foto yang telah dibuat
standarnya merupakan hal yang penting dipandang dari segi metodologi.
Yang menjadi landasan sikapnya yang mementingkan jasmani
beserta pengukuran-pengukurannya itu adalah keyakinanya yang kuat bahwa
factor-faktor keturunan biologis sangat penting dalam menentukan tingkah laku. Adapun pokok-pokok teori W.H.
Sheldon yaitu :
a) Struktur Tubuh
Sheldon menentukan dan memberikan
ukuran-ukuran dari pada komponen-komponen jasmaniah manusia. Dalam pandangan
sheldon ada struktur biologis hipotesis, yaitu morphogenotipe yang menjadi
dasar jasmani yang nampak.
1)
Komponen-komponen Jasmani
Primer
Sehubungan dengan semua ini
Sheldon mengadakan 3 tipe, yaitu :
(a) Tipe Endomorph (khusus endo yang dominan) dengan alat pencernaan yang kuat. Sifat psikisnya yaitu
sabar, lamaban, dan lembut.
(b) Tipe Mesomorph, dengan panjang usu 963 cm. Berat 1085 gram sifat
psikhisnya sedang.
(c) Entomorph, Panjang usus 871 cm, beratnya 786 gram. Sifat psikisnya
pemarah kurang sabaran, dinamis dan agresif .[9]
2)
Komponen-komponen Jasmani Skunder
(a) Displasia
Sheldon menemukan bahwa banyak diplasia
berhubungan dengan ectomorphy, dan lebih banyak pada wanita daripada pada
laki-laki.
(b) Gynandromorphy
Komponen ini menunjukkan sejauh manakah jasmani
memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya.
(c) Texture (Tampang)
Yang dimaksud dengan tampang adalah bagaimana
individu itu manpaknya.
b)
Anallisis Tingkah Laku
Sheldon menyusun suatu cara
untuk mengukur komponen-komponen dasar itu atas dasar pendapat-pendapat yang
telah ada.
1) Komponen-komponen
Primer dari pada Tempramen
(a) Komponen Primer yang pertama dinamakan viscerotonia, karena kelompok sifat-sifat yang dicakupnya
berhubungan dengan fungsi dan anatomi alat-alat digestif. Sifat-sifat tempramen komponen
ini adalah sikapnya tegang, suka hiburan,
gemar makan, dan lain-lain.
(b) Komponen Primer kedua dinamakan somatotonia, karena
sifat-sit=fat yang dicakupnya berhubungan dengan domonasi dan anatomi struktur somatis. Sifat-sifat tempramen komponen ini ialah sikapnya gagah,
perkasa, suka berterus terang, suara lantang, dan nampak lebih dewasa dari
sebenarnya.
(c) Komponen primer ketiga dinamakan cerebrotonia. Sifat-sifat tempramen komponen ini adalah
sikapnya kurang gagah, kurang berani bergaul dengan orang lain, kurang berani
berbicara di depan orang banyak, suara kurang bebas, dan nampak lebih muda dari
yang sebenarnya.
2) Hubungan Antara
Jasmani dan Tingkah Laku
Hasil Penyelidikan Sheldon selama 5
tahun mengenai 200 mahasiswa laki-laki dikemukakannya dalam “The Varieties
of Temperament” menunjukan hal sebagaimana terlihat pada tabel berikut : [10]
|
Viscerotonia
|
Somatotonia
|
Cerebrotonia
|
Endomorphy
|
+0,79
|
-0,29
|
-0,32
|
Mesomorphy
|
|
+0,82
|
-0,58
|
Ectomorphy
|
|
|
+0,82
|
Perilaku (tingkah laku)
manusia adalah cara bagaimana manusia bertindak (action), berfikir (think) dan merasa (feel).
Menurut ilmu psikologi, perilaku merupakan sejumlah
respon atau reaksi yang dilakukan oleh organisme dalam berbagai situasi.
Aspek/komponen perilaku meliputi perilaku yang kasat mata (tindakan) dan tak
kasat mata (berfikir dan merasa) serta perilaku yang disadari dan yang tidak
disadari.
Sudah sejak lama ada pendapat bahwa sifat-sifat
jasmaniah adalah aspek-aspek pokok dari kepribadian. Kita sudah biasa mendengar
orang berpendapat bahwa orang yang gemuk badannya itu peramah, lamban. Orang
jangkung itu pemalu, orang yang hitam setia dan sebagainya. Menurut William H.
Sheldon konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relatif tetap tak
berubah-ubah meliputi morfologi, psikologi, fungsi kelenjar buntu dan
sebagainya dapat dilawankan dengan aspek-aspek yang relatif labil dan mudah
bermodifikasi karena tekanan-tekanan lingkungan, seperti kebiasaan, sikap
sosial, kegemaran. Dalam teori Sheldon bentuk fisik merupakan yang utama
berpengaruh terhadap tingkah laku manusia dengan landasan bahwa faktor-faktor
keturunan biologis sangat penting dalam menetukan perilaku.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tipologi Ialah suatu cara
yang menggolong-golongkan sejumlah orang yang dipandang memiliki tipe yang
hampir bersamaan. Tipologi berdasarkan Konstitusi meliputi : Pertama,
Tipologi Mazhab Italia yang meliputi Teori De-Giofani dengan hukum Deformasi
serta Tipologi Viola, Kedua, Tipologi Mazhab Prancis yaitu Morfologi
Konstitusional, Ketiga, Morfologi Konstitusional di Jerman yaitu
Tipologi Kretschemer, Keempat, Psikologi Konstitusional di Amerika
Serikat dengan Teori W.H. Sheldon.
B. Kritik dan Saran
Penyusun sadar sepenuhnya, bahwa tidak ada sesuatu
yang sempurna di alam fana ini. Kesempurnaan dan keagungan hanyalah milik
Allah. Dan sejatinya, kesempurnaan yang hakiki hanyalah Allah. Penyusun yakin,
bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang konstruktif demi
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono,
Kartini. Teori Kepribadian. 1980. Jakarta: Alumni.
Sujanto, Agus, dkk. Psikologi Kepribadian. 2008. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi
Kepribadian. 2011. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Suryabrata, Sumadi. Pengukuran Dalam
Psikologi Kepribadiai. 1987. Jakarta : Rajawali.
www.wikipedia.com
[1] Agus Sujanto dkk, Psikologi
Kepribadian, 2008, Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 19
[2] Sumadi,
Suryabrata. Pengukuran Dalam Psikologi Kepribadiai. 1987. Jakarta :
Rajawali.
[3] Kartini Kartono, Teori
Kepribadian, 1980, Jakarta, Alumni. Hal. 94
[4] Sumadi, Psikologi Kepribadian, 2011, Jakarta: PT
Raja Grafindo, hlm. 15-17
[5] Ibid, Agus Sujanto dkk, hlm. 23-24.
[6]
Ibid, sumadi Sryabrata, hlm.18
[7] Ibid, Agus Sujanto dkk, hlm.24
[8] Ibid,
sumadi Sryabrata, hlm.22-24
[9]
Ibid Kartini Kartono, hal.102
[10] Ibid Sumadi Suryabrata. Hal.39-41
[11]
www.Wikipedia.com