Selasa, 30 Oktober 2012

tugas terstruktur Psikologi Kepribadian


TIPOLOGI BERDASARKAN KONSTITUSI
MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Psikologi Kepribadian
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Semester V
Tahun Ajaran 2012



Disusun oleh:
Kelompok 2

Hendi Murtado Ilah
1410110093

Dosen Pengampu :
Patimah M. Ag

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Sebelum mengawali pembicaraan ini, marilah kita bersama-sama menyanjungkan puja dan puji syukur kita kepada Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita sehingga kita masih di beri kesempatan untuk hidup di dunia ini, kita masih di berikan kenikmatan yang begitu besar yang Allah berikan kepada kita sehingga kita masih bisa merasakan kenikmatan jasmani dan rohani, subhanallah… nikmat yang Allah berikan kepada kita jelas tiada terhitungkan. Atas nikmatnya akhirnya makalah ini yang berjudul ”Psikologi Kepribadian” dapat di selesaikan. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi anda yang membacanya. Solawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Habibanna Muhammad SAW, karena beliaulah penyelamat umat, karena beliaulah suri tauladan dalam kehidupan ini. Dan semoga mkita menjadi umatnya yang senantiasa setia kepada ajran dan sunahnya. Amiiin….  


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................  i
DAFTAR ISI ..............................................................................................  ii


BAB I        PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ......................................................................  1
B.  Rumusan Masalah .................................................................   2
C.  Tujuan Penulisan ...................................................................   2

BAB II       PEMBAHASAN
A.  Pengertian Tipologi ...............................................................  3
B.  Tipologi Berdasarkan Konstitusi ............................................  3

BAB III     PENUTUP
A.  Kesimpulan .......................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Psikologi kepribadian sebenarnya bukanlah barang baru. Cabang ilmu pengetahuan yang disebut psikologi kepribadian disini sebenarnya telah lama diusahakan oleh para ahli, hanya saja seringkali diberi nama lain. Ada yang memberinya nama Psychology of Personality.
Sebenarnya telah sejak berates-ratus tahun sebelum masehi, orang-orang mencoba memberikan ciri-ciri khusus kepada segala sesuatu, baik itu berwujud benda, pemandangan dan lain sebagainya. Demikianlah pula halnya di dalam kehidupan manusia. Seseorang berusaha mencari cirri-ciri khusus yang terdapat pada manusia.
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami membahas tipologi berdasarkan konstitusi. Tipologi sendiri berarti suatu cara menggolongkan sejumlah orang yang memiliki tipe hampir bersamaan. Sebenarnya ada beberapa jenis tipologiyang terdapat dalam psikologi kepribadian, yaitu tipologi konstitusi, temperament, ketidaksadaran, dan tipologi kebudayaan, tetapi dalam makalh ini kami hany membahas tipologi konstitusi yang meliputi pengertian tipologi dan jenis0sinis tipologi berdasarka konstitusi.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, diantaranya:

1.      Apa pengertian tipologi?
2.      Apa jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian tipologi.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi.


BAB II
TIPOLOGI BERDASARKAN KONSTITUSI

A.      Pengertian Tipologi
Tipologi berarti suatu cara menggolong-golongkan sejumlah orang yang dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan.[1] Tipologi adalah cara pendekatan untuk membedakan cirri khas seseorang dari orang lain.
Pendekatan tipologi itu sendiri berpangkal pada sejumlah kategori dasar yang dipandang dapat membedakan cirri-ciri khas individu yang satu dengan yang lain dilakukakan penggolongan manusia menjadi beberapa tipe. Pencinderaan mengenai kepribadian seseorangdidasarkan kepada cirri-ciri khas tipe orang itu. Katagori dasar tersebut da bermacam-macam, yaitu:
1.    Keadaan jasmani atau konstitusi
2.    Tempramen
3.    System nilai-nilai.[2]

B.       Tipologi Berdasarkan Konstitusi
Konstitusi adalah totalitas dari segenap sifat-sifat individual, berdasarkan pembawaan atau hereditas (warisan dari orang tua). Sifat-sifat tersebut bisa bersangkutan dengan segi jasmaniah maupun segi rohaniahnya. Ini disebutkan sebagai faktor-faktor endogen, yaitu sifat-sifat hereditas dan tidak berubah, atau sifat-sifat yang menetap.[3]
1.        Tipologi Mazhab Italia
Pada akhir abad XIX sejumlah ahli di italia yang bekerja dalam bidang penyelidikan mengenai variasi tubuh manusia mendirikan suatu mazhab yang kemudian terkenal dengan nama mazhab italia atau mazhab morfologi. Tokoh utama mazhab ini ialah De-Giovani dan Viola.
a.     Teori De-Geovani: Hukum Deformasi
Hukum demorfasi berisikan penggolongan variasi tubuh manusia. Menurut De-Geovani, ada tiga macam variasi tubuh manusia, yaitu:
1)        Orang dengan togok kecil cenderung mempunyai bentuk tubuh yang panjang, yang mempunyai hubungan dengan habitus phathisis.
2)        Orang dengan togok besar cenderung mempunyai tubuh pendek.
3)        Orang dengan togok normal cenderung mempunyai proporsi badan yang normal.
Pendapat De-Geovani merintis jalan ke arah penyelidikan-penyelidikan yang lebih luas dan mendalam yang antara lain dikerjakan oleh Kretschmer.
b.    Tipologi Viola
Dalam penyelidikannya, Viola menemukan adanya tiga golongan bentuk tubuh manusia, yaitu:
1)        Microplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran menegaknya lebih dari pada perbandingan biasa sehingga tubuh kelihatan jangkung.
2)        Macroplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran mendatarnyalebih daripada perbandingan biasa, sehingga tubuh kelihantan pendek.
3)        Normoplanchnis, yaitu ukuran tubuh yang ukuran-ukuran menegak dan mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras.
Mazhab Italia berpendapat bahwa variasi keadaan jasmani manusia itu berakar pada keturunan, jadi tergantung kepada dasar sejak lahir, dan dengan demikian tidak dapat diubah oleh pengaruh dari luar.[4]

2.        Tipologi Mazhab Perancis: Morfologi Konstitusional
Pada waktu yang bersamaan dengan timbul dan berkembangnya mazhab Italia, di Perancis terdapat pula kegiatan yang serupa, yaitu kegiatan dalam penyelidikan mengenai variasi tubuh manusia, yang dilakukan oleh sekelompok ahli di bawah pimpinan Sigaud.
Dalalm mengadakan penggolongan manusia atas dasar keadaan jasmaninya, katagori yang dipakai sebagai dasar adalah dominasi sesuatu fungsi fisiologi di dalam pertumbuhan organisme.
Sigaud meyusun tipologinya atas dasar empat macam fungsi tubuh, yaitu:
a.         Motorik,
b.         Pernafasan,
c.         Pencernaan,
d.        Susunan syaraf sentral.
Sigaud juga menggolongkan manusia atas empat golongan, yaitu:
a.         Orang yang kuatt fungsi motoriknya, termasuk tipe muskuler, dengan cirri-cirinya anggota badannya serba panjang.
b.         Orang yang kuat pernafasannya, termasuk tipe respiratoris, dengan cirri-cirinya bentuk dadanya membusung dan wajahnya lebar.
c.         Orang yang kuat pencernaanya, termasuk tipe digestif, dengan cirri-cirinya perutnya besar, pinggangnya lebar.
d.        Orang yang kuat susuna syaraf sentralnya, termasuk tipe serebral, dengan ciri-cirinya langsing, tulang tengkoraknya bagian atas besar sekali.[5]
Bagan tipologi mazhab perancis:
Fungsi dominan
Tipe
Keadaan jasmani yang khas
motorik
Muskuler
Muka penuh, anggota badan kokoh, otot-otot tumbuh dengan baik, organ-organ berkembang secara selaras.
pernafasan
Respiratoris
Leher lebih besar daripada yang lain, muka lebar
pencernaan
Degestif
Thorax pendek besar, pinggang besar, rahang besar, mata kecil, leher pendek
Susunan syaraf sentral
Cerebal
Dahi menonjol ke depan dengan rambut di tengah, mata bersinar, telinga lebar, tangan dan kaki kecil

Salah seorang pengikut Sigaud, yaitu Mac Auliffe menerbitkan monograf sebagai hasil penyelidikannya. Ia mengadakan penyelidikan mengenai bagaimana keempat tipe konstitusional seperti yang dikemukakan di atas itu berkembang. Menurutnya, variasi atau bermacam-ragamnya keadaan jasmani manusia itu ditentukan oleh sekitar, misalnya:
a.    Dalam daerah mewah banyak terdapat  tipe degestif.
b.    Tipe respiratiris banyak terdapat di daerah [egunungan dan daerah pertanian.
c.    Tipe muskuler terdapat di daerah-daerah yang yang menghendaki kekuatan jasmani.
d.   Tipe cerebal terutama terdapat di kota-kota.[6]

3.        Morfologi Konstitusional di Jerman: Tipologi Kretschmer
Kretschmer adalah seorang dokter jiwa bangsa Jerman.[7] Teori kretschmer merupakan salah satu hasil karya yang besar pada permulaan abad ini. Kretschmer tidak semata-mata membahas konstitusi, dia juga membahas temperamen.
Berdasarkan atas penyelidikannya terhadap orang yang dirawatnya, kretshmer menggolongkan manusia atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat, yaitu:
a)        Tipe piknis, ukuran memdatar lebih daripada keadaan biasa sehingga kelihatan pendek-gemuk. Sifat-sifat tipe khas ini adalah:
1)        Badan agak pendek,
2)        Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar,
3)        Leher pendek dan kuat,
4)        Lengan dan kaki agak lemah,
5)        Kepala agak merosot ke muka diantara kedua bahu,
6)        Banyak lemak.
Table keadaan rata-rata orang yang bertipe piknis
Keadaan rata-rata
Pria
wanita
Tinggi badan
168 cm
165 cm
Lebar bahu
37 cm
34 cm
Dada
94,5 cm
86 cm
Panggul
92 cm
94 cm
Panjang kaki
87 cm
80 cm
Berat badan
68 kg
56 kg

b)        Tipe leptoson, ukuran menegak lebih dari keadaan biasa sehingga tubuh kelihatan jangkung. Sifat-sifat khas ini ialah:
1)        Badan langsing kurus,
2)        Rongga dada kecil, perut kecil, bahu sempit,
3)        Lengan dan kaki kurus,
4)        Tengkora agak kecil,
5)        Muka bulat telur,
6)        Berat relative kurang.
Table keadaan rata-rata orang yang bertipe leptoson
Keadaan rata-rata
Pria
wanita
Tinggi badan
170 cm
154 cm
Lebar bahu
35,5 cm
33 cm
Dada
84 cm
78 cm
Panggul
85 cm
82 cm
Panjang kaki
90 cm
80 cm
Berat badan
50,5 kg
45 kg

c)        Tipe atletis, ukuran ukuran mendatar dan menegak dalam perbandingan seimbang sehingga tubuh kelihatan selaras, tipe ini merupakan perpaduan antara  piknis dan leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini adalah:
1)        Tulang, otot dan kulit kuat,
2)        Badan kokoh dan tegap,
3)        Bahu lebar dan kuat,
4)        Dada besar dan kuat,
5)        Perut kuat,
6)        Pangguk dan kaki kuat,
7)        Tengkorak cukup besar,
8)        Muka bulat telur.
Table keadaan rata-rata orang yang bertipe atletis
Keadaan rata-rata
Pria
wanita
Tinggi badan
170 cm
163 cm
Lebar bahu
39 cm
37,4 cm
Dada
91,7 cm
86 cm
Panggul
91 cm
96 cm
Panjang kaki
91 cm
85 cm
Berat badan
93 kg
62 kg

d)       Tipe displatis, tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan. Tipe ini tidak memiliki cirri-ciriyang khas. Kretschmer menganggap tipe displatis ini menyimpang dari konstitusi normal.[8]
4.        Psikologi Konstitusional di Amerika Serikat: Teori W.H. Sheldon
Menurut Sheldon, konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relative tetap tidak berubah-ubah. Dalam teori Sheldon dapat dikemukakan bahwa struktur jasmani merupakan hal utama yang berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. Dalam pada itu Sheldon mendapatkan sejumlah variable objektif yang dapat dipakai untuk menggambarkan jasmani dan tingkah laku. Cara mengukur struktur jasmani dengan foto-foto yang telah dibuat standarnya merupakan hal yang penting dipandang dari segi metodologi.
Yang menjadi landasan sikapnya yang mementingkan jasmani beserta pengukuran-pengukurannya itu adalah keyakinanya yang kuat bahwa factor-faktor keturunan biologis sangat penting dalam menentukan tingkah laku. Adapun pokok-pokok teori W.H. Sheldon yaitu :
a)    Struktur Tubuh
Sheldon menentukan dan memberikan ukuran-ukuran dari pada komponen-komponen jasmaniah manusia. Dalam pandangan sheldon ada struktur biologis hipotesis, yaitu morphogenotipe yang menjadi dasar jasmani yang nampak.
1)        Komponen-komponen Jasmani Primer
Sehubungan dengan semua ini Sheldon mengadakan 3 tipe, yaitu :
(a) Tipe Endomorph (khusus endo yang dominan) dengan alat   pencernaan yang kuat. Sifat psikisnya yaitu sabar, lamaban, dan lembut.
(b) Tipe Mesomorph, dengan panjang usu 963 cm. Berat 1085 gram sifat psikhisnya sedang.
(c) Entomorph, Panjang usus 871 cm, beratnya 786 gram. Sifat psikisnya pemarah kurang sabaran, dinamis dan agresif .[9]
  2)   Komponen-komponen Jasmani Skunder
(a)  Displasia
Sheldon menemukan bahwa banyak diplasia berhubungan dengan ectomorphy, dan lebih banyak pada wanita daripada pada laki-laki.
(b)  Gynandromorphy
Komponen ini menunjukkan sejauh manakah jasmani memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya.
(c)  Texture (Tampang)
Yang dimaksud dengan tampang adalah bagaimana individu itu manpaknya.
  b)    Anallisis Tingkah Laku
Sheldon menyusun suatu cara untuk mengukur komponen-komponen dasar itu atas dasar pendapat-pendapat yang telah ada.
1)      Komponen-komponen Primer dari pada Tempramen
(a)      Komponen Primer yang pertama dinamakan viscerotonia, karena kelompok sifat-sifat yang dicakupnya berhubungan dengan fungsi dan anatomi alat-alat digestif. Sifat-sifat tempramen komponen ini adalah sikapnya tegang, suka hiburan, gemar makan, dan lain-lain.
(b)     Komponen Primer kedua dinamakan somatotonia, karena sifat-sit=fat yang dicakupnya berhubungan dengan domonasi dan anatomi struktur somatis. Sifat-sifat tempramen komponen ini ialah sikapnya gagah, perkasa, suka berterus terang, suara lantang, dan nampak lebih dewasa dari sebenarnya.
(c)      Komponen primer ketiga dinamakan cerebrotonia. Sifat-sifat tempramen komponen ini adalah sikapnya kurang gagah, kurang berani bergaul dengan orang lain, kurang berani berbicara di depan orang banyak, suara kurang bebas, dan nampak lebih muda dari yang sebenarnya.
2)      Hubungan Antara Jasmani dan Tingkah Laku
Hasil Penyelidikan Sheldon selama 5 tahun mengenai 200 mahasiswa laki-laki dikemukakannya dalam “The Varieties of Temperament” menunjukan hal sebagaimana terlihat pada tabel berikut : [10]

Viscerotonia
Somatotonia
Cerebrotonia
Endomorphy
+0,79
-0,29
-0,32
Mesomorphy

+0,82
-0,58
Ectomorphy


+0,82

Perilaku (tingkah laku) manusia adalah cara bagaimana manusia bertindak (action), berfikir (think) dan merasa (feel). Menurut ilmu psikologi, perilaku merupakan sejumlah respon atau reaksi yang dilakukan oleh organisme dalam berbagai situasi. Aspek/komponen perilaku meliputi perilaku yang kasat mata (tindakan) dan tak kasat mata (berfikir dan merasa) serta perilaku yang disadari dan yang tidak disadari.
Sudah sejak lama ada pendapat bahwa sifat-sifat jasmaniah adalah aspek-aspek pokok dari kepribadian. Kita sudah biasa mendengar orang berpendapat bahwa orang yang gemuk badannya itu peramah, lamban. Orang jangkung itu pemalu, orang yang hitam setia dan sebagainya. Menurut William H. Sheldon konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relatif tetap tak berubah-ubah meliputi morfologi, psikologi, fungsi kelenjar buntu dan sebagainya dapat dilawankan dengan aspek-aspek yang relatif labil dan mudah bermodifikasi karena tekanan-tekanan lingkungan, seperti kebiasaan, sikap sosial, kegemaran. Dalam teori Sheldon bentuk fisik merupakan yang utama berpengaruh terhadap tingkah laku manusia dengan landasan bahwa faktor-faktor keturunan biologis sangat penting dalam menetukan perilaku.[11]

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Tipologi Ialah suatu cara yang menggolong-golongkan sejumlah orang yang dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan. Tipologi berdasarkan Konstitusi meliputi : Pertama, Tipologi Mazhab Italia yang meliputi Teori De-Giofani dengan hukum Deformasi serta Tipologi Viola, Kedua, Tipologi Mazhab Prancis yaitu Morfologi Konstitusional, Ketiga, Morfologi Konstitusional di Jerman yaitu Tipologi Kretschemer, Keempat, Psikologi Konstitusional di Amerika Serikat dengan Teori W.H. Sheldon.

B.  Kritik dan Saran
Penyusun sadar sepenuhnya, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di alam fana ini. Kesempurnaan dan keagungan hanyalah milik Allah. Dan sejatinya, kesempurnaan yang hakiki hanyalah Allah. Penyusun yakin, bahwa makalah ini  masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. Teori Kepribadian. 1980. Jakarta: Alumni.
Sujanto, Agus, dkk. Psikologi Kepribadian. 2008. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian. 2011. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Suryabrata, Sumadi. Pengukuran Dalam Psikologi Kepribadiai. 1987. Jakarta : Rajawali.
www.wikipedia.com




[1] Agus Sujanto dkk, Psikologi Kepribadian, 2008, Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 19
[2] Sumadi, Suryabrata. Pengukuran Dalam Psikologi Kepribadiai. 1987. Jakarta : Rajawali.
[3] Kartini Kartono, Teori Kepribadian, 1980, Jakarta, Alumni. Hal. 94
[4] Sumadi, Psikologi Kepribadian, 2011, Jakarta: PT Raja Grafindo, hlm. 15-17
[5] Ibid, Agus Sujanto dkk, hlm. 23-24.
[6] Ibid, sumadi Sryabrata, hlm.18
[7] Ibid, Agus Sujanto dkk, hlm.24
[8] Ibid, sumadi Sryabrata, hlm.22-24
[9] Ibid Kartini Kartono, hal.102
[10] Ibid Sumadi Suryabrata. Hal.39-41
[11] www.Wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar